Airmata yg selalu berlinang dri kedua matanya,membasahi pipi yg merona dan kini memudar.
Hidup diantara sisi kerinduan dan ketidakbahagiaan membuat dirinya selalu merasa lemah,sendiri dan jauh dari rasa nyaman. Berharap mendapat kasih sayang dari seorang ayah yang ingin dijadikan sbagi panutan. Namun kecintaannya,kebaktiannya,kehormatannya,,membuatnya menaruh rasa benci yg berkepanjangan,,"dimana...dimana rasa kasih yg sesungguhnya??? dia pun bertanya,"apa yg salah pada diriku,hingga orang yg begitu kuhormati dan kukasihi itu berulang kali membuatku kecewa! Luluh lantak dan teriris sembilu meratapi nasibnya. Segala cara ia lakukan untuk memperbaiki keadaan agar menemukan kebahagiaan dan keseimbangan mereka berdua.. yah,,mereka selalu saja berdebat pendapat,sama2 keras,dan selalu saja bertengkar.
Sebut saja Ayu,seorang anak perempuan yg berperawakan sedang,dan manis itu tak pernah berdamai dgn ayahnya,,Ayu adalah putri bungsu dari bapak Jalal,,bgtu kusebut namanya. Sedari kecil hingga saat ini,dia bgtu saynk kpda kedua orangtuanya, namun tak seindah nama dan wajahnya,ia selalu mendapat perlakuan tdk menyenangkan dari sang Ayah, untuk hal yang sepele saja ia mendapatkan sebuah tamparan,pukulan,dan caci-maki,bayangkan saja pada saat itu ia berumur 13tahun, hal yang bisa membuat trauma masa remajanya,,
Namun Ayu selalu menerima dgn ikhlas meskipun hari2nya diwarnai dgn airmata. ia hanya bsa berkata dan yakin suatu hari ayahnya akan berubah kepadanya, Ibunya lah yg sllu memberi kehangatan dan kasih sayang penuh,memberi rasa percaya diri dan kekuatan untuk menghadapi semua ini dgn kesabaran. Perlakuan yg sama jg diterima Ibu ayu sendiri,,Owwh,,terbuat dari apakah hati sang bapak itu?? yg harusnya dijadikan sebuah panutan dan seorang pemimpin didalam rumahnya.? makna pemimpin sendiri dia tunjukkan dalam sikapnya yg Arogansi,egois tak lebih layaknya seorang "FIRAUN" apa yg bisa diberikan kpda anak2nya,bahkan dalam agama pun dia memberikan pendidikan apapun,beruntung Ayu mempunyai Ibu yg seperti Bidadari,,yg sllu mengingatinya untuk shalat,berbuat baik thdp orang lain,,dan selebihnya beretika dlm kehidupan masyarakat.
Suatu hari ayu mengalami perasaan yg bgtu teramat dalam menyakitkan,,ia tak tahan dgn perlakuan itu,lalu ia memberontak seakan2 seperti orang yg sdg kerasukan, Yah,perlakuan yg terus menurus ia terima dgn hal yg sama membuat jiwa dan karakternya keras dan sama dgn tabiat ayahnya,,ia tdk ingin disakiti lagi,,ia hanya ingin ayahnya mengerti,bahwa bkn anak saja yg harus bsa terima nasehat,tpi kdg orangtua pun hrs mengerti jiwa dan keinginan seorang anak, mendidik dgn lemah lembut. semakin stres Ayu berada dirumah itu, ia memutuskan tuk pergi meninggalkan rumah,dan kebetulan jg mmg sang ayah telah mengusirnya. Ayu mnjadi tdk terkontrol,ia pergi kerumah temannya,dsana ia dtampung dgn keluarga kecil namun cukup bahagia, menjalani aktivitasny sehari2,,ayu cukup merasa sangat bahagia didalam keluarga itu,rasa kerinduan dgn Ibunya pun bgtu besar,tak sanggup menahan ia pun pulang dan bertemu ibunya secara diam-diam.Kini ayu smakin kuat dan bsa berdikari sendiri,sampai ia besar pun,tpi semua itu adalah buah dari kerja keras ibunya yg membiayainya sekolah dari ayu berada di sekolah dasar. Nasib baik pun blm berpihak kpda Ayu, usia 20an Ayu bgtu mudah mendapatkan uang krn dirinya pintar berdagang dan kemauannya keras untuk tetap membahagiakan kedua orangtuanya,meskipun ia menyimpan dendam yg sgt besar untk ayahnya,Ayu sgt menyayangi sang bunda,apapun keinginan ibunya sllu ia berusaha tuk mewujudkannya. Tpi memang dasar tabiat jelek sang ayah,,ia seakan2 merasa termanfaatkan oleh sifat keserakahan,egois dan amarahnya itu. Apapun yg berada di dalam rumah sang ayah adalah kepunyaannya,ia merasa memiliki semuanya! "klo loe gak suka,loe boleh angkat kaki" HAH..bgtu kah cara memperlakukan seorang anak dan isteri?? Ya Allah..klo bkn krn ibunda,aku tak mungkin pulang kerumah ini,bgtu tutur Ayu didalam hati.Ayu tak sampai hati meninggalkan ibunya,krn usia,mgkin sja ibunya kelelahan untuk membersihkan rumah sendiri.Hampir 7thn Ayu berusaha tuk membantu,krn ia pun sadar itu adalah kewajiban sang anak thdp orangtua. Ayu hanya bsa berserah diri kpda Allah,dan berusaha bertahan hingga ia bsa membelikan rumah untuk sang bunda,hingga ia bsa menunjukkan dirinya bahwa ia sudah benar2 kuat untuk tidak lagi numpang tinggal di rumah orangtuanya yg seperti NERAKA tersebut..
curhat
Rabu, 15 September 2010
Kamis, 19 Agustus 2010
ka cucle ;-): download mp3
ka cucle ;-): download mp3: "musik adalah bagian hidup kita enjoy.....!!! blink 182
7-kurcaci
evanescence
kotak
story of the year"
7-kurcaci
evanescence
kotak
story of the year"
Rabu, 18 Agustus 2010
Sedih rasanya bila sikapnya sllu mengatur,ini gak boleh,itu gak boleh,ini pnya ku,kau tdk bsa apa2,..sllu bgtu trus,knp dia tdk memberi sedikitpun kelonggaran.Apa yg slama ini aku lakukan sllu tak nampak arti baginya. Boleh dibilang aku bukanlah anak yg merepotkan,bukan anak manja yg menyusahkan,dan bukan anak yg matrealistis yg sllu meminta,,aku adalah anak yang terbuang,anak yg tak pernah mengenal ksh synk utuh,anak yg tersisih dan sllu ada dibelakang. Kini dgn sgala upaya kubuktikan tuk menjadi seseorang yg berguna,bermanfaat dan mampu engkau banggakan,tpi..kenyataannya kini lain.
Engkau mmg sllu memuji,engkau mmg sllu merasa bangga dihadapku,tapi tak ubah sematanya hanya krn uang.Meskipun aku sakit,aku susah tak pernah engkau menunjukkan rasa belas mu kpdku..seakan aku ini mesin cetak uang!!! "Aku sllu kau maki,aku tdk bs apa2,tdk ingatkah dirimu,darimna uang yg kau punya slama ini kalau bukan dri hasil keringatku???tpi tak pernah engkau syukuri rezeki dri Allah Swt yg dititipkan kpdku,,Oooh..sungguh malang nasibku mnjadi anakmu Ayah.
Aku tdk marah,meski dlu kau prnh usir aku dri rumah.aku tdk kecewa waktu kau bedakan aku dgn anak lainnya,aku hanya bsa menangis ayah,,hanya itu yg skrg bsa kulakukan.meratapi nasibku.Hidupku tak prnh kau bela sdikitpunn Ayah,ingatkah waktu kau memukulku hanya krn aku kehilangan rok skolahku,waktu aku membela mamaku,waktu kau marah2 hanya krn tanaman di pot mati,saat itu kau hardik aku,kau usir aku,Kau membangkit smua yg pernah kau berikan kpdku,sekolah,tempat tinggal hingga aku besar,
Ayah,,biar sedikit ku ingatkan,,dri SD kelas 6 Mama ku lah yg banting tulang membiayai sekolahku,beliau yg memperhatikan giziku,beliau yg mensuport aku tuk maju,beliau tdk pernah meminta,dan beliau sllu sabar menghadapi segala macam apapun masalah, tidakkah kau belaajar dari beliau Ayah...?? Ayah,pernah kah sy meminta harta ayah seperti anak ayah yg lain,,yg sllu meminta dan meminta.prnh kah ayah memberi sya kelayakan hidup sperti yg lainnya??tapi setelah ayah beranjak udzur,dan terpuruk,dmna mereka ayah,, Kutelan kehidupan yg pahit ini tuk bangkit,tegar dan bsa trus berjalan.kau rampas hak ku sbgai anak,bukankah kewajibanmu tuk memberiku hal yg terbaik,Ayah,ingatkah waktu aku dipinang suamiku ayah?? kau bgtu semangat,kau bgtu bangga,tpi stelah dia meninggalkanku,apakah ayah prnh marah,apakah ayah prnh pertanyakan hal ini kpd suamiku,mengapa dia bersikap itu kpdaku, mengapa ayah tdk perduli dgn pernikahanku,rumah tanggaku..ayah aku disakiti suamiku,,mengapa ayah tutup mata,cuek,dan mngapa ayah tak membelaku.Dimana sosok figur seorang ayah yg kubutuhkan.
Hampir 7 tahun aku membantu keterpurukan rumah tanggamu ayah,tanpa aku perdulikan masa depanku,aku buktikan kasih dan sayangku kpda kedua orangtuaku dan saudaraku tanpa prnh meminta tuk diperhatikan balik.
Aku berusaha sekuat mampuku tuk berkarya,skrg kau cuma ingin lihatku berhasil sperti dlu,bsa memberimu kesenangan,hingga kau haruskan diriku mengikuti langkahmu,mengikuti maumu,,ayah,sedikitlah bersyukur bahwa aku masih sehat,aku masih kuat untuk menjagamu dan mama, semua akan aku lakukan tuk buktikan diriku sebagai anak ayah dan mama, hanya kasih sayank lah yg mampu buatku kuat .apapun akan aku berikan ayah,tpi bukan dgn uang sllu aku membahagiakanmu.meskipun pedih,kecewa,dan marah,tpi Aku msh bertahan hingga kini karena Mama. Aku tak ingin menyesali hidupku jikalau aku mnjadi anak yatim piatu ayah,, naudzubillahi minzaliq..Ayah,aku sllu berdo'a siang dan malam utk kesehatan dan keselamatan kalian,aku tak prnh berdo'a meminta tuk kesenanganku,tuk keinginanku ayah,aku lupa berdo'a tuk diriku sendiri ayah.......kini..biarlah aku mencari jalanku dan keinginanku ayah. "YA ALLAH,,ampunilah dosa-dosaku dan berikanlah hamba jalan agar hamba bsa membahagiakan kedua orangtua hamba.Aamiin..
Engkau mmg sllu memuji,engkau mmg sllu merasa bangga dihadapku,tapi tak ubah sematanya hanya krn uang.Meskipun aku sakit,aku susah tak pernah engkau menunjukkan rasa belas mu kpdku..seakan aku ini mesin cetak uang!!! "Aku sllu kau maki,aku tdk bs apa2,tdk ingatkah dirimu,darimna uang yg kau punya slama ini kalau bukan dri hasil keringatku???tpi tak pernah engkau syukuri rezeki dri Allah Swt yg dititipkan kpdku,,Oooh..sungguh malang nasibku mnjadi anakmu Ayah.
Aku tdk marah,meski dlu kau prnh usir aku dri rumah.aku tdk kecewa waktu kau bedakan aku dgn anak lainnya,aku hanya bsa menangis ayah,,hanya itu yg skrg bsa kulakukan.meratapi nasibku.Hidupku tak prnh kau bela sdikitpunn Ayah,ingatkah waktu kau memukulku hanya krn aku kehilangan rok skolahku,waktu aku membela mamaku,waktu kau marah2 hanya krn tanaman di pot mati,saat itu kau hardik aku,kau usir aku,Kau membangkit smua yg pernah kau berikan kpdku,sekolah,tempat tinggal hingga aku besar,
Ayah,,biar sedikit ku ingatkan,,dri SD kelas 6 Mama ku lah yg banting tulang membiayai sekolahku,beliau yg memperhatikan giziku,beliau yg mensuport aku tuk maju,beliau tdk pernah meminta,dan beliau sllu sabar menghadapi segala macam apapun masalah, tidakkah kau belaajar dari beliau Ayah...?? Ayah,pernah kah sy meminta harta ayah seperti anak ayah yg lain,,yg sllu meminta dan meminta.prnh kah ayah memberi sya kelayakan hidup sperti yg lainnya??tapi setelah ayah beranjak udzur,dan terpuruk,dmna mereka ayah,, Kutelan kehidupan yg pahit ini tuk bangkit,tegar dan bsa trus berjalan.kau rampas hak ku sbgai anak,bukankah kewajibanmu tuk memberiku hal yg terbaik,Ayah,ingatkah waktu aku dipinang suamiku ayah?? kau bgtu semangat,kau bgtu bangga,tpi stelah dia meninggalkanku,apakah ayah prnh marah,apakah ayah prnh pertanyakan hal ini kpd suamiku,mengapa dia bersikap itu kpdaku, mengapa ayah tdk perduli dgn pernikahanku,rumah tanggaku..ayah aku disakiti suamiku,,mengapa ayah tutup mata,cuek,dan mngapa ayah tak membelaku.Dimana sosok figur seorang ayah yg kubutuhkan.
Hampir 7 tahun aku membantu keterpurukan rumah tanggamu ayah,tanpa aku perdulikan masa depanku,aku buktikan kasih dan sayangku kpda kedua orangtuaku dan saudaraku tanpa prnh meminta tuk diperhatikan balik.
Aku berusaha sekuat mampuku tuk berkarya,skrg kau cuma ingin lihatku berhasil sperti dlu,bsa memberimu kesenangan,hingga kau haruskan diriku mengikuti langkahmu,mengikuti maumu,,ayah,sedikitlah bersyukur bahwa aku masih sehat,aku masih kuat untuk menjagamu dan mama, semua akan aku lakukan tuk buktikan diriku sebagai anak ayah dan mama, hanya kasih sayank lah yg mampu buatku kuat .apapun akan aku berikan ayah,tpi bukan dgn uang sllu aku membahagiakanmu.meskipun pedih,kecewa,dan marah,tpi Aku msh bertahan hingga kini karena Mama. Aku tak ingin menyesali hidupku jikalau aku mnjadi anak yatim piatu ayah,, naudzubillahi minzaliq..Ayah,aku sllu berdo'a siang dan malam utk kesehatan dan keselamatan kalian,aku tak prnh berdo'a meminta tuk kesenanganku,tuk keinginanku ayah,aku lupa berdo'a tuk diriku sendiri ayah.......kini..biarlah aku mencari jalanku dan keinginanku ayah. "YA ALLAH,,ampunilah dosa-dosaku dan berikanlah hamba jalan agar hamba bsa membahagiakan kedua orangtua hamba.Aamiin..
Selasa, 17 Agustus 2010
wanita = tulang rusuk
Aku takkan memaksamu untuk tunduk
Aku takut kau patah tak terarah
Tapi aku takkan mendiamkanmu
Kau adalah titipan Tuhan, akan kujaga
Berharap kian hari menjadi lurus
Teriakanmu menghiba, menusuk-nusuk jantungku sedemikian sakitnya
Kau tak pernah layu, menghiasi hariku tanpa cela
Jiwaku luluh oleh senyum dan peringaimu
Kadang degub jantungku terdengar bising, hanya karena mendengar suaramu
Kata-katamu terngiang dalam tidur dan lamunanku
Sebuah ironi, sebenarnya aku tak pernah menginginkanmu
Kau tak pernah tersentuh cawan suci arsy
Tanpa air suci didalamnya, mustahil kau bisa kutundukkan
Tapi aku telah mendapatkan air suci itu
Aku adalah cucu Adam, dan darah Hawa mengalir melalui arterimu
Aku takkan memberimu buah khuldi. Surga itu hanya untuk bidadari
Seperti layang-layang, kau hanyalah kerangka
Seperti tubuhku, kau adalah tulang rusuk
Hanya belaian selembut sutra yang bisa meluruskanmu
aq lelah
Aku mulai lelah, ketika aku tak bisa lagi menghentikan ambisiku. Sebenarnya apa yang aku inginkan ? Aku seakan dibutakan ambisiku. Lelaki, harta kekayaan,status sosial,hak untuk dihormati. Semua yg berbau duniawi sudah aku jelajahi, tapi tak kunjung kudapatkan. Waktu, tenaga, pikiran, keringat, serta hari-hariku telah menguap bersama dengan perjalanan ambisiku. Sebenarnya apa yang aku cari ?
Aku ingin berlari, menuruni bukit, mendaki gunung, menyusuri hutan-hutan, menjelajahi lautan, berharap tak menemukan tepian. Tapi untuk apa ? aku bukan seorang cengeng yg berputus asa mengharap kematian,walaupun kadang rasa itu sllu menghantuiku.aku suka dgn ketidak teraturan dripada keteraturan,tpi bkn berarti aku liar,aku hanya ingin bebas berekspresi tanpa kekang dan aku hanya butuh pengakuan.walaupun aku tau keteraturan itu bs menyelamatkan aku dan orang lain.
Hidupku bagaikan berjalan menyusuri labirin. Tidak akan prnah tau kapan akan melihat pintu keluar. Hidup tak pernah terlihat ujungnya. Kapan aku mjadi apa, kapan aku mjadi siapa. Hidup adlh sebuah misteri. Mungkin itu yg dipesankan di telingaku ketika aku hendak lahir ke dunia. Jauh disana, Allah membisikkan suaranya sesaat sebelum aku lahir, “jalani hidupmu, Aku tdk akan pernah meninggalkanmu, bahkan ketika engkau meninggalkanKu sekalipun, Aku tetap mengawasimu.”Tiba-tiba aku terhentak dengan bisikan ditelingaku. Lihatlah hidupmu, bukankah engkau masih selalu Kuberi kenikmatan. Yah, Aku masih bisa merasakan kenikmatan.
Ketika aku melihat anak-anak pergi ke sekolah di pagi hari. Ketika bayangan mereka msih condong kearah barat, aku sllu terharu dan kadang menitikkan air mata. Mereka berjalan, naik sepeda. Mencoba mjalani hidupnya untuk menanam benih-benih masa depan. Mereka berduyun-duyun disinari sang surya yg tak pernah lelah datang di pagi hari. Saat seperti itu, aku merasa jiwaku sangat damai, aku merasa rindu dgn saat-saat seperti itu. Saat dimana aku bisa menjalani aktivitas belajar. Ketika jiwa masih jernih. Ketika dosa-dosa belum byk hinggap di dada ini. Keluguan masih terpancar di wajah-wajah kami. Wajah-wajah yg terpancar dgn aura cemerlang dari ke-optimisan dan ke-teraturan. Wajah-wajah yg penuh dgn mimpi, dan ambisi yg masih sedikit.
Langganan:
Komentar (Atom)