Selasa, 17 Agustus 2010

wanita = tulang rusuk

Aku takkan memaksamu untuk tunduk
Aku takut kau patah tak terarah
Tapi aku takkan mendiamkanmu
Kau adalah titipan Tuhan, akan kujaga
Berharap kian hari menjadi lurus
Teriakanmu menghiba, menusuk-nusuk jantungku sedemikian sakitnya
Kau tak pernah layu, menghiasi hariku tanpa cela
Jiwaku luluh oleh senyum dan peringaimu
Kadang degub jantungku terdengar bising, hanya karena mendengar suaramu
Kata-katamu terngiang dalam tidur dan lamunanku
Sebuah ironi, sebenarnya aku tak pernah menginginkanmu
Kau tak pernah tersentuh cawan suci arsy
Tanpa air suci didalamnya, mustahil kau bisa kutundukkan
Tapi aku telah mendapatkan air suci itu
Aku adalah cucu Adam, dan darah Hawa mengalir melalui arterimu
Aku takkan memberimu buah khuldi. Surga itu hanya untuk bidadari
Seperti layang-layang, kau hanyalah kerangka
Seperti tubuhku, kau adalah tulang rusuk
Hanya belaian selembut sutra yang bisa meluruskanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar