ka cucle ;-): download mp3: "musik adalah bagian hidup kita enjoy.....!!! blink 182
7-kurcaci
evanescence
kotak
story of the year"
Kamis, 19 Agustus 2010
Rabu, 18 Agustus 2010
Sedih rasanya bila sikapnya sllu mengatur,ini gak boleh,itu gak boleh,ini pnya ku,kau tdk bsa apa2,..sllu bgtu trus,knp dia tdk memberi sedikitpun kelonggaran.Apa yg slama ini aku lakukan sllu tak nampak arti baginya. Boleh dibilang aku bukanlah anak yg merepotkan,bukan anak manja yg menyusahkan,dan bukan anak yg matrealistis yg sllu meminta,,aku adalah anak yang terbuang,anak yg tak pernah mengenal ksh synk utuh,anak yg tersisih dan sllu ada dibelakang. Kini dgn sgala upaya kubuktikan tuk menjadi seseorang yg berguna,bermanfaat dan mampu engkau banggakan,tpi..kenyataannya kini lain.
Engkau mmg sllu memuji,engkau mmg sllu merasa bangga dihadapku,tapi tak ubah sematanya hanya krn uang.Meskipun aku sakit,aku susah tak pernah engkau menunjukkan rasa belas mu kpdku..seakan aku ini mesin cetak uang!!! "Aku sllu kau maki,aku tdk bs apa2,tdk ingatkah dirimu,darimna uang yg kau punya slama ini kalau bukan dri hasil keringatku???tpi tak pernah engkau syukuri rezeki dri Allah Swt yg dititipkan kpdku,,Oooh..sungguh malang nasibku mnjadi anakmu Ayah.
Aku tdk marah,meski dlu kau prnh usir aku dri rumah.aku tdk kecewa waktu kau bedakan aku dgn anak lainnya,aku hanya bsa menangis ayah,,hanya itu yg skrg bsa kulakukan.meratapi nasibku.Hidupku tak prnh kau bela sdikitpunn Ayah,ingatkah waktu kau memukulku hanya krn aku kehilangan rok skolahku,waktu aku membela mamaku,waktu kau marah2 hanya krn tanaman di pot mati,saat itu kau hardik aku,kau usir aku,Kau membangkit smua yg pernah kau berikan kpdku,sekolah,tempat tinggal hingga aku besar,
Ayah,,biar sedikit ku ingatkan,,dri SD kelas 6 Mama ku lah yg banting tulang membiayai sekolahku,beliau yg memperhatikan giziku,beliau yg mensuport aku tuk maju,beliau tdk pernah meminta,dan beliau sllu sabar menghadapi segala macam apapun masalah, tidakkah kau belaajar dari beliau Ayah...?? Ayah,pernah kah sy meminta harta ayah seperti anak ayah yg lain,,yg sllu meminta dan meminta.prnh kah ayah memberi sya kelayakan hidup sperti yg lainnya??tapi setelah ayah beranjak udzur,dan terpuruk,dmna mereka ayah,, Kutelan kehidupan yg pahit ini tuk bangkit,tegar dan bsa trus berjalan.kau rampas hak ku sbgai anak,bukankah kewajibanmu tuk memberiku hal yg terbaik,Ayah,ingatkah waktu aku dipinang suamiku ayah?? kau bgtu semangat,kau bgtu bangga,tpi stelah dia meninggalkanku,apakah ayah prnh marah,apakah ayah prnh pertanyakan hal ini kpd suamiku,mengapa dia bersikap itu kpdaku, mengapa ayah tdk perduli dgn pernikahanku,rumah tanggaku..ayah aku disakiti suamiku,,mengapa ayah tutup mata,cuek,dan mngapa ayah tak membelaku.Dimana sosok figur seorang ayah yg kubutuhkan.
Hampir 7 tahun aku membantu keterpurukan rumah tanggamu ayah,tanpa aku perdulikan masa depanku,aku buktikan kasih dan sayangku kpda kedua orangtuaku dan saudaraku tanpa prnh meminta tuk diperhatikan balik.
Aku berusaha sekuat mampuku tuk berkarya,skrg kau cuma ingin lihatku berhasil sperti dlu,bsa memberimu kesenangan,hingga kau haruskan diriku mengikuti langkahmu,mengikuti maumu,,ayah,sedikitlah bersyukur bahwa aku masih sehat,aku masih kuat untuk menjagamu dan mama, semua akan aku lakukan tuk buktikan diriku sebagai anak ayah dan mama, hanya kasih sayank lah yg mampu buatku kuat .apapun akan aku berikan ayah,tpi bukan dgn uang sllu aku membahagiakanmu.meskipun pedih,kecewa,dan marah,tpi Aku msh bertahan hingga kini karena Mama. Aku tak ingin menyesali hidupku jikalau aku mnjadi anak yatim piatu ayah,, naudzubillahi minzaliq..Ayah,aku sllu berdo'a siang dan malam utk kesehatan dan keselamatan kalian,aku tak prnh berdo'a meminta tuk kesenanganku,tuk keinginanku ayah,aku lupa berdo'a tuk diriku sendiri ayah.......kini..biarlah aku mencari jalanku dan keinginanku ayah. "YA ALLAH,,ampunilah dosa-dosaku dan berikanlah hamba jalan agar hamba bsa membahagiakan kedua orangtua hamba.Aamiin..
Engkau mmg sllu memuji,engkau mmg sllu merasa bangga dihadapku,tapi tak ubah sematanya hanya krn uang.Meskipun aku sakit,aku susah tak pernah engkau menunjukkan rasa belas mu kpdku..seakan aku ini mesin cetak uang!!! "Aku sllu kau maki,aku tdk bs apa2,tdk ingatkah dirimu,darimna uang yg kau punya slama ini kalau bukan dri hasil keringatku???tpi tak pernah engkau syukuri rezeki dri Allah Swt yg dititipkan kpdku,,Oooh..sungguh malang nasibku mnjadi anakmu Ayah.
Aku tdk marah,meski dlu kau prnh usir aku dri rumah.aku tdk kecewa waktu kau bedakan aku dgn anak lainnya,aku hanya bsa menangis ayah,,hanya itu yg skrg bsa kulakukan.meratapi nasibku.Hidupku tak prnh kau bela sdikitpunn Ayah,ingatkah waktu kau memukulku hanya krn aku kehilangan rok skolahku,waktu aku membela mamaku,waktu kau marah2 hanya krn tanaman di pot mati,saat itu kau hardik aku,kau usir aku,Kau membangkit smua yg pernah kau berikan kpdku,sekolah,tempat tinggal hingga aku besar,
Ayah,,biar sedikit ku ingatkan,,dri SD kelas 6 Mama ku lah yg banting tulang membiayai sekolahku,beliau yg memperhatikan giziku,beliau yg mensuport aku tuk maju,beliau tdk pernah meminta,dan beliau sllu sabar menghadapi segala macam apapun masalah, tidakkah kau belaajar dari beliau Ayah...?? Ayah,pernah kah sy meminta harta ayah seperti anak ayah yg lain,,yg sllu meminta dan meminta.prnh kah ayah memberi sya kelayakan hidup sperti yg lainnya??tapi setelah ayah beranjak udzur,dan terpuruk,dmna mereka ayah,, Kutelan kehidupan yg pahit ini tuk bangkit,tegar dan bsa trus berjalan.kau rampas hak ku sbgai anak,bukankah kewajibanmu tuk memberiku hal yg terbaik,Ayah,ingatkah waktu aku dipinang suamiku ayah?? kau bgtu semangat,kau bgtu bangga,tpi stelah dia meninggalkanku,apakah ayah prnh marah,apakah ayah prnh pertanyakan hal ini kpd suamiku,mengapa dia bersikap itu kpdaku, mengapa ayah tdk perduli dgn pernikahanku,rumah tanggaku..ayah aku disakiti suamiku,,mengapa ayah tutup mata,cuek,dan mngapa ayah tak membelaku.Dimana sosok figur seorang ayah yg kubutuhkan.
Hampir 7 tahun aku membantu keterpurukan rumah tanggamu ayah,tanpa aku perdulikan masa depanku,aku buktikan kasih dan sayangku kpda kedua orangtuaku dan saudaraku tanpa prnh meminta tuk diperhatikan balik.
Aku berusaha sekuat mampuku tuk berkarya,skrg kau cuma ingin lihatku berhasil sperti dlu,bsa memberimu kesenangan,hingga kau haruskan diriku mengikuti langkahmu,mengikuti maumu,,ayah,sedikitlah bersyukur bahwa aku masih sehat,aku masih kuat untuk menjagamu dan mama, semua akan aku lakukan tuk buktikan diriku sebagai anak ayah dan mama, hanya kasih sayank lah yg mampu buatku kuat .apapun akan aku berikan ayah,tpi bukan dgn uang sllu aku membahagiakanmu.meskipun pedih,kecewa,dan marah,tpi Aku msh bertahan hingga kini karena Mama. Aku tak ingin menyesali hidupku jikalau aku mnjadi anak yatim piatu ayah,, naudzubillahi minzaliq..Ayah,aku sllu berdo'a siang dan malam utk kesehatan dan keselamatan kalian,aku tak prnh berdo'a meminta tuk kesenanganku,tuk keinginanku ayah,aku lupa berdo'a tuk diriku sendiri ayah.......kini..biarlah aku mencari jalanku dan keinginanku ayah. "YA ALLAH,,ampunilah dosa-dosaku dan berikanlah hamba jalan agar hamba bsa membahagiakan kedua orangtua hamba.Aamiin..
Selasa, 17 Agustus 2010
wanita = tulang rusuk
Aku takkan memaksamu untuk tunduk
Aku takut kau patah tak terarah
Tapi aku takkan mendiamkanmu
Kau adalah titipan Tuhan, akan kujaga
Berharap kian hari menjadi lurus
Teriakanmu menghiba, menusuk-nusuk jantungku sedemikian sakitnya
Kau tak pernah layu, menghiasi hariku tanpa cela
Jiwaku luluh oleh senyum dan peringaimu
Kadang degub jantungku terdengar bising, hanya karena mendengar suaramu
Kata-katamu terngiang dalam tidur dan lamunanku
Sebuah ironi, sebenarnya aku tak pernah menginginkanmu
Kau tak pernah tersentuh cawan suci arsy
Tanpa air suci didalamnya, mustahil kau bisa kutundukkan
Tapi aku telah mendapatkan air suci itu
Aku adalah cucu Adam, dan darah Hawa mengalir melalui arterimu
Aku takkan memberimu buah khuldi. Surga itu hanya untuk bidadari
Seperti layang-layang, kau hanyalah kerangka
Seperti tubuhku, kau adalah tulang rusuk
Hanya belaian selembut sutra yang bisa meluruskanmu
aq lelah
Aku mulai lelah, ketika aku tak bisa lagi menghentikan ambisiku. Sebenarnya apa yang aku inginkan ? Aku seakan dibutakan ambisiku. Lelaki, harta kekayaan,status sosial,hak untuk dihormati. Semua yg berbau duniawi sudah aku jelajahi, tapi tak kunjung kudapatkan. Waktu, tenaga, pikiran, keringat, serta hari-hariku telah menguap bersama dengan perjalanan ambisiku. Sebenarnya apa yang aku cari ?
Aku ingin berlari, menuruni bukit, mendaki gunung, menyusuri hutan-hutan, menjelajahi lautan, berharap tak menemukan tepian. Tapi untuk apa ? aku bukan seorang cengeng yg berputus asa mengharap kematian,walaupun kadang rasa itu sllu menghantuiku.aku suka dgn ketidak teraturan dripada keteraturan,tpi bkn berarti aku liar,aku hanya ingin bebas berekspresi tanpa kekang dan aku hanya butuh pengakuan.walaupun aku tau keteraturan itu bs menyelamatkan aku dan orang lain.
Hidupku bagaikan berjalan menyusuri labirin. Tidak akan prnah tau kapan akan melihat pintu keluar. Hidup tak pernah terlihat ujungnya. Kapan aku mjadi apa, kapan aku mjadi siapa. Hidup adlh sebuah misteri. Mungkin itu yg dipesankan di telingaku ketika aku hendak lahir ke dunia. Jauh disana, Allah membisikkan suaranya sesaat sebelum aku lahir, “jalani hidupmu, Aku tdk akan pernah meninggalkanmu, bahkan ketika engkau meninggalkanKu sekalipun, Aku tetap mengawasimu.”Tiba-tiba aku terhentak dengan bisikan ditelingaku. Lihatlah hidupmu, bukankah engkau masih selalu Kuberi kenikmatan. Yah, Aku masih bisa merasakan kenikmatan.
Ketika aku melihat anak-anak pergi ke sekolah di pagi hari. Ketika bayangan mereka msih condong kearah barat, aku sllu terharu dan kadang menitikkan air mata. Mereka berjalan, naik sepeda. Mencoba mjalani hidupnya untuk menanam benih-benih masa depan. Mereka berduyun-duyun disinari sang surya yg tak pernah lelah datang di pagi hari. Saat seperti itu, aku merasa jiwaku sangat damai, aku merasa rindu dgn saat-saat seperti itu. Saat dimana aku bisa menjalani aktivitas belajar. Ketika jiwa masih jernih. Ketika dosa-dosa belum byk hinggap di dada ini. Keluguan masih terpancar di wajah-wajah kami. Wajah-wajah yg terpancar dgn aura cemerlang dari ke-optimisan dan ke-teraturan. Wajah-wajah yg penuh dgn mimpi, dan ambisi yg masih sedikit.
Langganan:
Komentar (Atom)